CHAMEUH RM JUARA INPORMASI PUBLIK NUSANTARA.
Pada bulan april 2019 Pemimpin Gereja Katolik se dunia, Paus Fransiskus mencium kaki Presiden Sudan Selatan Salva Kiir untuk memohon agar negara itu tidak kembali jatuh kedalam perang saudara.
Paus yang menderita sakit serius di bagian kakinya berusaha membungkuk untuk mencium kaki Pemimpin Sudan Selatan tersebut.
Selain mencium kaki Salva Kiir, Paus Fransiskus juga mencium kaki Riek Machar, mantan wakil Salva Kiir yang menjadi oposisi/pemimpin pemberontak.
“Sebagai saudara, saya meminta kalian untuk berdamai, saya meminta dari lubuk hati saya yang terdalam, ujar Paus Fransiskus kepada Pemimpin Sudan Selatan.”
Presiden Salva Kiir dan para delegasi Sudan Selatan sangat terpana menyaksikan usaha Paus berusia 82 tahun mencium kaki mereka.
Dan setelah pertemuan tersebut, Paus Fransiskus mengajak mereka untuk berdoa bersama, kemudian kedua belah pihak yang berseteru menandatangani kesepakatan demi tercapainya perdamaian.
Paus Fransiskus boleh dikatakan juga sebagai Tokoh atau Pemuka Agama.
Dan salah satu ciri khas dari Paus adalah selalu menggunakan jubah putih.
Warna putih seringkali di identikan dengan kesucian atau sesuatu yang bersifat bersih.
Seorang tokoh/pemuka agama yang selalu mengenakan jubah putih diluarnya semestinya juga menggambarkan kesucian dan kebersihan yang ada di dalam hatinya.
Adalah sebuah ironi jika ada tokoh/pemuka agama yang mengenakan jubah putih tetapi yang keluar dari mulutnya adalah caci maki, hasutan, ancaman dan tak jarang di ikuti dengan tindakan pengrusakan oleh para pengikutnya.
Tidak ada kata-kata atau tindakan yang membuat perdamaian, sebaliknya malah memprovokasi, menebar ketakutan, permusuhan dan perpecahan.
Putih hanya terlihat dari luarnya saja, tetapi dalamnya hitam belaka seperti kegelapan malam.
Paus Fransiskus telah mencontohkan kepada dunia, bahwa jubah putih yang dikenakan diluar tubuhnya benar-benar menggambarkan “keputihan” didalam hatinya.
Dia telah menyangkal diri dan jabatannya.
Dia rela merendahkan diri se rendah-rendahnya demi sebuah perdamaian untuk negara lain
Dia tidak ingin ada permusuhan, kekacauan dan perang saudara di negara yang bahkan tidak dia tinggali.
Itulah sikap yang harus diteladani oleh para tokoh/pemuka agama, sehingga dunia ini akan semakin damai.
God Bless Indonesia,
(by : Andy S)